Rabu, 17 Juni 2009

Kehidupan Sebagai Perantauan

Sebagai seorang yang tinggal jauh dari tempat tinggal,kita harus selektif dalam mengisi kehidupan ini.Tanpa kita sadari tidak ada lagi seseorang yang mengingatkan kita pada saat sholat tiba apalagi ketika fajar telah menyongsong.Demi kemajuan,kita harus mengatur kehidupan kita sebisa mungkin tanpa campur tangan dari seseorang yang tinggal jauh disana alias orang tua kita.Sebisa mungkin kebiasaan buruk yang sering kita lakukan ketika masih tinggal bersama keluarga sedikit demi sedikit kita hilangkan.Tapi itu semua kembali lagi kepada diri kita sendiri,tanpa kemauan kita untuk maju tidak mungkin kita bisa maju sendiri.

Jalan kedepan kita masih sangat panjang,banyak halangan dan rintangan yang senantiasa menyertai kita dalam menjalani kehidupan ini.Satu-satunya jalan agar kita sanggup melewati halangan dan rintangan dengan baik adalah dengan mendekatkan diri kita kepada SANG PENCIPTA atau ALLOH SWT.Tanpa ridlo-Nya kita tidak akan mampu menjalani kehidupan dengan baik sebagai mana yang selalu kita impikan.Dan ingatlah,sikap positive thinking adalah salah satu jalan agar kita mendapat ridlo dari-Nya.Saya yakin sikap seperti itu mempunyai kekuatan tersendiri dalam menjalani kehidupan ini.Dengan sikap seperti itu serasa hidup ini nyaman dan membuat hidupku lebih hidup.

Jangan lupa hidup didunia ini hanyalah fana.Kehidupan yang nyata dan kekal terjadi ketika kita telah melewati kehidupan yang sering disebut KEMATIAN.Setelah kematian itu datang maka kehidupan yang sebenarnya barulah terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar